Status Sedang Lockdown, Kroasia Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo

Image
sumber: akurat.co
Pada hari Minggu (23/3/2020) Zagreb yang diketahui adalah Ibu Kota dari Kroasia telah diguncang gempa dengan kekuatan 5,3 magnitudo pada pukul 6.23 pagi waktu setempat. Dalam sejarah selama 140 tahun, gempa kali ini disebutkan adalah gempa terkuat yang mengguncang Kroasia.

Parahnya lagi gempa dengan kekuatan yang besar tersebut terjadi pada saat Kroasia sedang berstatus lockdown akibat pandemi Virus Corona (COVID-19).

Pusat gempa berada 7 km utara Zagreb pada kedalaman 10 km. Gempa tersebut merusak banyak bangunan termasuk gereja bersejarah di Zagreb. Ini adalah kedua kalinya gereja tersebut rusak karena gempa, yang pertama adalah pada tahun 1880. 

Gempa ini membuat para ibu yang mengenakan gaun tidur memeluk bayi mereka yang baru lahir ke tempat parkir ketika otoritas mengevakuasi rumah sakit bersalin yang rusak di tengah suhu yang membeku. Para wanita, bayi baru lahir, dan inkubator dipindahkan ke lokasi baru dengan bantuan tentara.

sumber: akurat.co
Gempa juga memutus aliran listrik di rumah-rumah warga, beberapa kebakaran juga dilaporkan terjadi. Selain itu, setidaknya ada dua gempa lagi yang dilaporkan kemudian.

Gempa ini memperparah keadaan di Zagreb di mana orang-orang diimbau untuk menjaga jarak. Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk menjauh dari tempat publik. Namun, tidak ada pilihan lain setelah gempa mengguncang. 

Menteri Kesehatan Vili Beros memperingatkan orang-orang untuk menjaga jarak sosial sejauh dua meter dalam upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Gempa bumi berbahaya, tetapi Virus Corona bahkan lebih parah," kata Beros, ketika orang-orang bergegas keluar dari rumah mereka untuk berkumpul di taman kota, dilansir dari laman ABC, Senin (23/3).

Banyak penduduk Zagreb yang kontra dengan imbauan jarak sosial tersebut.

"Gempa bumi lebih penting daripada Virus Corona. Jika gempa bumi melanda, dan Anda berada di bawah pintu, Anda khawatir tentang diri Anda terlebih dahulu dan kemudian maskernya nanti," kata Paul, seorang pria dari Peru yang tinggal di Zagreb.

Menteri Dalam Negeri Kroasia Davor Bozinovic mengakui ini adalah keadan rumit yang dihadapi negaranya.

"Ada aturan saat terjadi gempa bumi, tetapi ketika gempa bumi terjadi bersamaan dengan pandemi global, maka itu adalah situasi yang jauh lebih kompleks," kata Bozinovic.

Per Senin (23/3), ada 254 kasus positif Virus Corona yang dikonfirmasi di Kroasia.


Sumber: Akurat.co

Comments

Popular posts from this blog

Seluruh Peserta Pemilu 2019 Diwajibkan Membuka Rekam Jejak!

Aparat Kepolisian Ditargetkan Oleh Kelompok Terduga Teroris

Dimulai Dari Saling Ejek, Simpatisan PDIP Bentrok Dengan FPI